Definisi dan Hikmah Puasa
Hikmah beraneka ragamnya Ibadah
Allah Ta'ala menjadikan Ibadah beraneka ragam untuk menguji hamba-Nya, apakah ia mengikuti hawa nafsunya atau menjalankan perintah Rabb-Nya. Maka Allah Ta'ala menjadikan sebagian agama ini ada yang berbentuk menahan diri dari hal-hal yang disukai seperti puasa. Puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang disukai seperti makanan, minuman, jima' (bersetubuh) dengan hanya mengharapkan Ridha Allah Ta'ala.
Termasuk dari ajaran Agama Islam adalah memberikan (mengeluarkan) hal-hal yang disukai seperti zakat dan sedekah. yaitu dengan cara memberikan hal-hal yang disukai berupa harta dalam rangka mengharap ridha Allah Ta'ala
Terkadang ada seorang yang merasa ringan untuk berinfak Seribu (1000) Riyal namun ia tidak mampu berpuasa walaupun satu hari atau sebaliknya. Allah Ta'ala membuat ibadah beraneka ragam untuk menguji hamba-hamba-Nya.
Puasa untuk membersihkan Hati
Istiqamah dan baiknya hati diperoleh dengan cara menghadap kepada Allah Ta'ala secara totalitas dan dekat dengan-Nya. Tatkala terlalu berlebihan dalam hal makan, minum, bicara, tidur, dan dalam hal bergaul dengan manusia termasuk hal yang dapat memutuskan hubungan dengan Allah Ta'ala, serta menambah kacau balau dan percerai-beraian di setiap tempat. Sehingga rahmat Allah Yang Maha Perkasa dan Penyayang terhadap hamba-Nya menuntut untuk disyariatkannya puasa bagi mereka, sebab puasa dapat menghilangkan sifat berlebih-lebihan dalam makanan dan minuman serta mengosongkan hati dari intervensi pengaruh syahwat yang merintangi perjalanannya kepada Allah Ta'ala.
Allah Juga mensyari'atkan i'tikaf bagi hamba-hamba-Nya dengan tujuan agar hati tetap konsisten terhadap Allah, berkumpul dengan-Nya, menyepi bersama-Nya dan terputus dari pikiran-pikiran lain. Umat ini juga disyari'atkan untuk menahan lisan dari setiap yang tidak bermanfaat bagi manusia untuk akhiratnya. Allah Ta'ala juga mensyari'atkan Sholat malam yang akan memberi manfaat bagi hati dan badan.
Pengertian Puasa
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, bersetubuh dan dari seluruh yang membatalkannya, sejak terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari dengan niat puasa, untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.
Hikmah disyari'atkannya Puasa
- Puasa sebagai sarana untuk bertakwa kepada Allah Ta'ala dengan mengerjakan kewajiban dan meninggalkan larangan
- Puasa membiasakan manusia untuk menjaga diri dan menahan hawa nafsu, juga melatih untuk mengemban tanggung jawab serta bersabar atas penderitaan
- Puasa menjadikan seorang muslim merasakan dan menyadari terhadap penderitaan saudara-saudaranya. Hal ini mendorong untuk berinfak dan berbuat baik kepada fakir miskin sebagai bentuk realisasi cinta dan persaudaraan
- Puasa mengandung penyucian jiwa dan membersihkannya dari akhlak-akhlak tercela dan perbuatan-perbuatan yang buruk. Puasa juga membuat alat pencernaan istirahat dari pengisian terus menerus dan mengosongkannya, sehingga pulih kembali dan dapat beraktivitas dan energik
No comments:
Post a Comment